rabu 21 mei 2025
Tel Aviv – Mantan jenderal dan tokoh oposisi Israel, Yair Golan, melontarkan kritik keras terhadap serangan militer Israel di Gaza. Dalam wawancara dengan media lokal, Golan menilai pemerintah saat ini telah kehilangan arah dan kompas moral.
"Ini bukan lagi operasi militer. Ini balas dendam. Kita membunuh anak-anak seolah itu sebuah hiburan," kata Golan.
Ia memperingatkan bahwa tindakan brutal terhadap warga sipil dapat membawa Israel menuju isolasi internasional, seperti yang pernah dialami Afrika Selatan saat era apartheid.
Menurut Golan, pemerintahan saat ini bukan hanya tidak kompeten, tetapi juga membahayakan masa depan negara.
"Kita sedang melaju cepat menjadi negara paria. Dunia takkan diam saja menyaksikan kejahatan ini. Jika terus begini, kehancuran ekonomi dan sosial tak bisa dihindari," ujarnya tegas.
Opini Publik Terbelah
Pernyataan Yair Golan kini menjadi perbincangan nasional. Sebagian mendukung keberaniannya berbicara jujur, namun banyak pula yang menuduhnya melemahkan semangat di tengah konflik yang memanas.
Lagi cari hiburan yang bisa ngasih cuan? Yuk, main di Jawara88 sekarang juga! Dengan game slot paling gacor, bonus berlimpah, dan peluang menang besar setiap hari, Jawara88 siap jadi tempat kamu mendapatkan keseruan sekaligus penghasilan tambahan. Modal kecil, hasil maksimal — cukup daftar, deposit, dan nikmati sensasi jadi jawara sejati! Jangan cuma jadi penonton, saatnya kamu menang!
Ketegangan politik di Israel semakin memanas setelah pernyataan keras dari Yair Golan memicu gelombang kecaman dari berbagai tokoh nasional. Benny Gantz, pemimpin Partai Biru dan Putih, menyebut komentar Golan sebagai "ekstrem dan keliru" serta menuntut permintaan maaf kepada militer Israel.
Naftali Bennett, mantan Perdana Menteri, ikut mengecam Golan dan menegaskan bahwa "hanya Hamas yang membunuh anak-anak," pernyataan yang oleh sebagian pengamat dinilai sebagai upaya membela tindakan militer Israel di tengah tekanan internasional yang meningkat.
Namun, Golan tak surut. Dalam pernyataan lanjutan yang disampaikan pada Senin, ia justru menegaskan kembali kritiknya.
"Pemerintahan Netanyahu adalah ancaman eksistensial bagi Israel," ujar Golan.
"Sementara kawasan ini terus bergerak maju, kita malah tertinggal dan menanggung akibatnya sendiri. Menyelamatkan negara ini dari kepemimpinan yang berbahaya adalah hal yang mendesak."
Kritik Lama yang Kini Menguat
Golan memang bukan pendatang baru dalam mengkritik pemerintahan Netanyahu. Ia sudah lama menentang koalisi sayap kanan yang menurutnya lebih mementingkan kepentingan politik sempit ketimbang solusi damai dan pembangunan jangka panjang.
Dalam kritik terdahulunya, Golan menyebut bahwa pemerintah salah menyalurkan anggaran negara untuk memperluas pemukiman, memberi konsesi pada mitra koalisi, dan menghindari negosiasi damai yang substansial terkait konflik Gaza.
Perpecahan di Tubuh Politik Israel
Ketika konflik di Gaza terus menimbulkan korban sipil dalam jumlah besar, komentar Golan menyoroti retaknya konsensus nasional dan krisis kepercayaan publik terhadap kepemimpinan negara.
Sementara dunia menyoroti tingginya angka kematian warga sipil dan kehancuran infrastruktur, Golan memperingatkan bahwa jika arah kebijakan tidak berubah, Israel berisiko kehilangan legitimasi global dan menjadi terisolasi seperti negara apartheid di masa lalu.
Catatan: Retorika keras dari tokoh oposisi dan respon tajam dari petinggi pemerintahan menunjukkan bahwa krisis yang dihadapi Israel kini bukan hanya militer, tetapi juga politik dan moral.
SuaraViral.ID – Suara Rakyat, Sorotan Kebenaran
No comments:
Post a Comment