Sabtu 24 mei 2025 9.43
Jakarta – Pilihan investasi masyarakat Amerika Serikat (AS) mengalami pergeseran besar. Jika sebelumnya emas menjadi primadona sebagai aset safe haven, kini posisi tersebut mulai digeser oleh Bitcoin. Temuan dari survei terbaru yang dilakukan The Nakamoto Project, didukung oleh platform keuangan River, menunjukkan bahwa lebih banyak warga Amerika kini memiliki Bitcoin ketimbang emas.
Dalam survei tersebut terungkap bahwa sekitar 50 juta warga AS telah memiliki Bitcoin, melampaui jumlah pemilik emas yang tercatat sekitar 36,7 juta orang. Dengan demikian, sekitar 15% dari populasi AS kini memiliki Bitcoin, sementara hanya 11% yang masih memegang emas sebagai bagian dari portofolio investasinya.
Data Perbandingan Kepemilikan Emas dan Bitcoin di AS
Pergeseran ini mencerminkan perubahan fundamental dalam preferensi investasi warga AS, yang sebelumnya dikenal konservatif dan lebih memilih instrumen tradisional seperti logam mulia. Namun, dengan semakin dikenalnya teknologi blockchain serta potensi keuntungan dari mata uang digital, Bitcoin semakin diterima luas sebagai aset masa depan.
🎰 Main Slot Gampang Menang?
Coba sekarang di JAWARA88 SLOT
💸 Spin santai, cuan datang!
Tak hanya terbatas pada investor individu, dukungan terhadap Bitcoin juga datang dari kalangan institusional, termasuk perusahaan besar dan bahkan lembaga pemerintah. Dalam survei yang sama, tercatat bahwa sekitar 80% responden mendukung ide diversifikasi cadangan emas negara dengan menyertakan Bitcoin, dengan rata-rata usulan alokasi sekitar 10%. Hal ini menjadi sinyal bahwa Bitcoin mulai dilihat bukan hanya sebagai alat spekulatif, tapi juga bagian dari strategi keuangan jangka panjang.
Fenomena ini turut didorong oleh berbagai faktor, termasuk akses yang lebih mudah melalui aplikasi investasi ritel, tekanan inflasi, dan ketidakpastian ekonomi global. Generasi muda—yang lebih akrab dengan dunia digital—juga memainkan peran penting dalam menggeser narasi investasi ke arah aset digital. Dukungan dari perusahaan raksasa seperti Tesla dan MicroStrategy makin memperkuat legitimasi Bitcoin di mata publik dan investor profesional.
Di saat yang sama, institusi keuangan tradisional pun mulai ‘terpaksa’ menyesuaikan diri. Banyak dari mereka kini mengevaluasi kembali strategi dan kebijakan investasi agar tetap relevan dalam lanskap keuangan baru yang semakin terbuka terhadap aset kripto.
Perubahan ini bahkan mulai menyentuh ranah kebijakan publik. Pemerintah AS disebut mulai mempertimbangkan kemungkinan integrasi Bitcoin dalam kebijakan ekonomi nasional. Mantan Presiden Donald Trump dikabarkan ikut mendorong eksplorasi penggunaan cadangan Bitcoin nasional, menandai betapa seriusnya perhatian terhadap aset digital ini.
Sejumlah analis dari lembaga keuangan terkemuka, termasuk JPMorgan, memproyeksikan bahwa dalam dekade mendatang, Bitcoin bisa saja melampaui emas sebagai aset pilihan utama, mencerminkan pergeseran struktural dalam arsitektur keuangan global yang selama ini sangat bergantung pada emas dan mata uang fiat.
Dengan tren ini, bukan tidak mungkin Bitcoin akan menjadi simbol dominasi finansial baru, menggantikan posisi logam mulia yang telah bertahan selama berabad-abad sebagai pelindung nilai kekayaan.
Editor: Tim Suara Viral ID
No comments:
Post a Comment